Nilai Estestis - Dalam karya seni nilai adalah makna, yang
disampaikan melalui media atau sarana simbol.
Nilai di dalam simbol dapat dibagi menjadi nilai
bentuk dan nilai isi, nilai pesan. Nilai estetis
adalah nilai bentuk, bersifat subjektif. Adapun
nilai isi, nilai pesan bersifat objektif.
Nilai estetis bersifat subjektif. Artinya, sangat
tergantung kepada orang yang menilainya.
Oleh karena itu nilai estetis yang ditampilkan
sang kreator atau pelaku seni sangatlah
berbeda tergantung ukuran nilai estetis dari
sundut pandang mana mereka rasakan atau
pakai ketika menikmati atau mengapresiasi
pertunjukan teater.
Berbicara nilai estetis atau nilai keindahan yang dipancarkan karya seni oleh
para pelakunya, termasuk karya teater dapat dianalisis melalui unsur dan
struktur pembentuk seninya. Hal ini terjadi, karena sifat seni pertunjukan
hadir karena sifat spontan, sesaat dan kolektif. Yakni karya yang ada karena
dilakukan secara langsung dengan kasat mata, terbatas oleh ruang dan
waktu di atas panggung, dilakukan atas kerjasama dan kerja bersama antar
beberapa awak pentas dalam mewujudkan karya teater.
Untuk menilai karya teater, apakah indah atau tidak indah sangat tergantung
pada jenis dan bentuk seninya. Apakah seni tradisi atau non tradisi, masing
–masing pembentuk seninya memiliki idiom atau pakem atau pola yang tetap
dan baku yang mengikat secara khas. Justru kekhasan atau keunikan dari
bentuk seni teater melalui pola, struktur dan unsur-unsur pertunjukan teater
yang terkandung di dalamnya adalah daya tarik tersendiri dalam memaknai
nilai estetik seni teater tradisional, baik teater tradisional yang tumbuh dan
berkembang di tengah masyarakat pedesaan maupun teater tradisi yang ada
di keraton. Sebagai contoh, bentuk teater tradisional yang ada di Jawa Barat,
antara lain; Longser (Bandung), Topeng Banjet (Karawang, Subang), Topeng
Cisalak (Bogor), Uyeg (Sukabumi) dst.
Adapun contoh untuk teater tradisional
keraton atau disebut adilung, yakni;
Wayang Golek, Wayang Kulit, Topeng
Cirebon, dst. Dengan nilai keindahan yang
terpancar adanya olahan unsur-unsur
pertunjukannya kearah nilai estetika tinggi
yang dipandang untuk prestisius
kebesaran raja. Oleh karena itu, tidak
heran apabila teater tradisional yang
tumbuh dan berkembang di tengah
masyarakat keraton cenderung rumit dan
terkesan glamour menakjubkan karena
dikerjakan oleh para empu atau ahli
dibidang seni. Dengan ciri atau tanda
yang ada sebagai identitas teater keraton
adalah unsur-unsur pembentuk seninya
berkembang kearah estetika tinggi dan
bersifat adiluhung.
Lain halnya dengan seni teater non tradisi
yang sangat dipengaruhi oleh budaya
barat. Dimana nilai keindahan yang
dimunculkan memiliki fungsi di luar untuk
kepentingan atau kebesaran raja atau
untuk kepentingan upacara sebagaimana
teater yang tumbuh dan berkembang di
tengah masyarakat tradisi kerakyatan,
seperti Topeng Banjet, Topeng Cisalak,
Teater Ardja, Mamanda, dst.
Dengan demikian ukuran nilai keindahan
yang ada pada teater non tradisi atau
teater tradisi yang telah dikembangkan
cenderung untuk kepentingan hiburan,
dan menjadi media pencerahan bagi
penontonnya sebagai tanggapan atas kenyataan hidup yang serba kacau
balau dikemas dengan teknik pertunjukan modern mengarah pada sifat
individualistik kesenimanannya.
Mango Casino app - JTR Hub
BalasHapusMango Casino mobile 영주 출장마사지 app. For sports betting, a mobile casino 경상북도 출장안마 app 양산 출장샵 for sports betting, 보령 출장마사지 App Downloading for 해외야구 iOS and Android. Download the application.