Pengertian Teater

Pengertian Teater - Kata Teater secara etimologis berasal dari bahasa Inggris “Theatre” dan
bahasa Yunani “Theaomai” yang berarti dengan takjub melihat dan
mendengar. Kemudian kata teater ini berubah menjadi “Theatron” yang
mengandung pengertian :
a. Gedung Pertunjukan atau Pentas pada zaman Thucydides, 471-395 SM.
dan zaman Plato, 428-424 SM.
b. Publik/ Auditorium atau tempat penonton pada zaman Herodotus,
490/480-424 SM.
Dalam pengertian yang lajim Teater dapat dibagi dalam pengertian umum
dan sempit. Teater dalam pengertian umum atau lajim adalah suatu kegiatan
manusia dalam menggunakan tubuh atau benda-benda yang dapat digerakan,
di mana suara, musik dan tarian sebagai media utamanya untuk

mengekspresikan cita, rasa, dan karsa seni.
Teater dalam arti luas adalah segala tontonan yang dipertunjukan di
depan orang banyak, misalnya : Sendratari, Dramatari, Teater Tari, Opera,
Operet, Kabaret, Wayang Golek, Wayang Kulit, Wayang Orang, Ketoprak,
Ludruk, Srandul, Randai, Lonser, Dagelan, Sulapan, Akrobatik, Sepak Bola,
berbagai pertunjukan musik atau Karawitan, Karnaval Seni, dst. Sedangkan
dalam arti sempit Teater adalah Drama.

1. Drama
Istilah Drama dalam bahasa Yunani “Dran” atau “Draomai” yang berarti
beraksi, berbuat, bertindak, berlaku. Dalam istilah yang lazim Drama adalah
salah satu bentuk teater yang memakai lakon dengan cara bercakap-cakap
atau gerak-gerik di atas pentas yang ditunjang oleh beberapa unsur artistik
pertunjukan. Inti atau dasar dari Drama itu sendiri adalah konflik atau
pertentangan, antara : Tokoh, dengan dirinya sendiri, dengan masyarakat
atau lingkungan.
Drama adalah kisah hidup dan kehidupan
manusia yang di ceritakan di atas pentas,
disaksikan oleh orang banyak/ penonton
dengan media: percakapan, gerak dan
laku dengan tata pentas atau dekor (layar
dst.) didasarkan pada naskah tertulis
dengan atau tanpa musik, nyanyian,
dan tarian.
2. Sandiwara
Pertunjukan Teater pada zaman pendudukan
Jepang disebut “Sandiwara”. Kata Sandiwara
(bahasa Jawa) terbentuk dari dua kata yaitu “
Sandi “ berarti samar-samar, rahasia dan “Wara”
adalah berita, pengajaran atau anjuran. Jadi
Sandiwara menurut Ki Hajar Dewantara adalah
ajaran, nasihat, atau anjuran melalui perlambangan.
Istilah ini mula-mula dipergunakan oleh P.K.G.
Mangkunegara VII sebagai pengganti Toneel.
3. Tonil
Istilah Tonil atau “Toneel” sebagaimana telah
disebutkan tidak lain adalah Sandiwara atau
Pertunjukan atau Teater di zaman pendukung
Belanda, tepatnya ditahun-tahun tearakhir
penjajahan Belanda, ketika muncul sebuah
rombongan Sandiwara bernama “Dardanella “.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar