Pameran Karya Seni Rupa

Pameran Karya Seni Rupa - Kegiatan apresiasi seni dalam bentuk pameran seni rupa dan
pagelaran seni pertunjukkan (musik, tari dan teater) bermanfaat
untuk mengenalkan kepada masyarakat sekolah dan masyarakat
sekitar hasil kreasi siswa sekolah tersebut. Melalui kegiatan ini
kalian diharapkan dapat meningkatkan silaturahmi dengan temanteman
kalian dari kelas yang lain maupun dari sekolah lain yang
datang berkunjung untuk mengapresiasi hasil kreasi kalian.
Tanggapan dari para pengunjung pameran dan pentas seni dapat

digunakan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu sajian
pameran dan pementasan di masa yang akan datang.
Pernahkah kalian mengunjungi pameran karya seni rupa? Mungkin
diantara kalian ada yang belum pernah mengunjungi museum atau
galeri seni rupa, tetapi tahukah kalian bahwa kegiatan pameran
karya seni rupa ada disekitar kalian tanpa kalian sadari. Cobalah
amati baik-baik lingkungan di sekitar kalian. Kegitan menata ruangan,
menggantungkan foto atau lukisan di dinding ruang tamu bahkan di
ruangan kamar tidur pada dasarnya kegiatan memamerkan karya
seni rupa. Lukisan, foto, poster dan benda-benda hiasan lainnya
yang digantungkan didinding dipasang untuk dinikmati atau
diapresiasi orang yang melihatnya. Bukan hanya itu, perhatikan
barang dagangan yang dipajang di pasar, di warung, di kaki lima, di
toko hingga super market, ditata sedemikian rupa agar menarik
perhatian orang yang melihatnya dan tentunya dengan harapan
akan membelinya. Prinsip dasar pemeran karya seni rupa pada
dasarnya tidak jauh berbeda dengan pemajangan barang-barang
tersebut.
Perhatikan gambar di bawah ini, tunjukkan karya seni rupa apa
saja yang terdapat dalam gambar tersebut.


1. Identifikasikan karya seni rupa dua dimensi apa saja yang
kalian lihat pada gambar tersebut.
2. Identifikasikan karya seni rupa tiga dimensi apa saja yang
kalian lihat pada gambar tersebut.
3. Identifikasikan karya seni terapan yang kalian lihat pada
gambar tersebut.
4. Identifikasikan karya seni rupa yang memiliki fungsi ekspresi
saja.

Agar kamu lebih mudah memahami tentang pameran karya seni
rupa, bacalah paparan tentang pameran karya seni rupa berikut ini
meliputi pengertian pameran, tujuan, fungsi, manfaat, perencanaan,
persiapan, dan pelaksanaan pameran. Selanjutnya, kalian bisa
mencari informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pameran
karya seni rupa di media cetak maupun elektronik.

A. Pengertian Pameran
Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan
ide atau gagasan perupa kepada publik melalui media karya seninya.
Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran perupa
yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan
dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa: “Pengertian
pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk
dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.”
(http://www.galeri-nasional.or.id)
Penyelenggaraan pameran dalam konteks pembelajaran seni
budaya bisa dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah
(masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan
materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan
pembelajaran kurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini
biasanya dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran.
Sedangkan konteks pameran dalam arti luas, di masyarakat, materi
pameran yang disajikan berupa berbagai jenis karya seni rupa untuk
diapresiasi oleh masyarakat luas.

B. Tujuan, Manfaat, dan Fungsi
Pameran
Sebagai mahluk yang berakal dan berbudi, setiap pekerjaan yang
kita lakukan seharusnya memiliki tujuan dan manfaat yang
diharapkan serta dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Dalam
penyelenggaraan pameran setidaknya dikenal beberapa tujuan
yaitu tujuan sosial dan kemanusiaan, tujuan komersial, dan tujuan
yang berkaitan dengan pendidikan.
Sebuah kegiatan pameran yang diselenggarakan dalam lingkup
terbatas (sekolah) maupun lingkup yang lebih luas (masyarakat)
dapt diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan
terjual dan dana hasil penjualan tersebut digunakan untuk kegiatan
sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan,
masyarakat tidak mampu atau korban bencana alam. Ada juga
kegiatan pameran yang diselenggarakan dengan harapan karya
yang dipamerkan terkjual dengan keuntungan yang tinggi bagi
pemilik karya atau penyelenggara pameran tersebut. Dalam konteks
pembelajaran atau pendidikan seni rupa, pameran diselenggarakan
dengan harapan mendapat apresiasi dan tanggapan dari pengunjung
untuk meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya.
Secara khusus penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki
manfaat, untuk menumbuhkan dan menambah kemampuan kalian
dalam memberi apresiasi terhadap karya orang lain serta menambah
wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya
secara lebih objektif. Berkaitan dengan organisasi
penyelenggarannya, penyelenggaraan pameran di sekolah
bermanfaat untuk melatih kerja kelompok (bekerjasama dengan
orang lain), mempertebal pengalaman sosial, melatih untuk
bertanggungjawab dan bersikap mandiri serta melatih untuk
membuat suatu perencanaan kerja melaksanakan apa yang telah
direncanakan. Jika karya yang dipamerkan diapresiasi dengan baik,
kegiatan pameran juga bermanfaat membangkitkan motivasi kalian
dalam berkarya seni. (Cahyono, 1994).
Kegiatan pameran memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi
antara pencipta seni (seniman) dengan pengamat seni (apresiator).
Pameran seni rupa pada hakekatnya berfungsi untuk membangkitkan
apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media
komunikasi antara seniman dengan penonton (Wartono, 1984).

Gambar Karikatur
1. Seniman mendapat ide atau gagasan dan
menuangkannya dalam bentuk karya seni rupa
2. Karya seni di pamerkan
3. Pengunjung melihat karya seni dalam sebuah
pameran dan memahami pesan dalam karya seni
rupa tersebut

Dalam konteks penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah,
Nurhadiat (1996: 125) secara khusus menyebutkan fungsi pameran
seni rupa sekolah, di antaranya: (1) Meningkatkan apresiasi seni; (2)
Membangkitkan motivasi berkerya seni; (3) Penyegaran dari
kejenuhan belajar di kelas; (4) Berkarya visual lewat karya seni dan
(5) Belajar berorganisasi.

C. Merencanakan Pameran
Rencana sebuah pameran perlu dirancang secara sistematis dan
logis agar pada waktu pelaksanaannya berjalan lancar. Tanpa
perencanaan yang sistematis sebuah pameran tidak dapat berjalan
lancar sesuai dengan yang diharapkan. Pelajari tahapan umum
dalam perencanaan penyelenggaran pameran seni rupa berikut ini.
1. Menentukan Tujuan
Langkah awal yang harus diperhatikan dalam menyusun program
pameran adalah menetapkan dulu tujuan pameran tersebut.
Penyelenggaraan pameran dapat saja bertujuan untuk menggalang
dana yang bersifat komersial, sosial atau kemanusiaan. Cobalah
diskusikan dengan guru dan teman kalian tujuan penyelenggaraan
yang paling tepat untuk kegiatan pameran dalam pekan seni akhir
semester atau tahun ajaran yang akan datang.
2. Menentukan Tema Pameran
Tema pameran ditentukan setelah tujuan pameran dirumuskan.
Penentuan tema berfungsi untuk memperjelas tujuan yang akan
dicapai, dengan adanya tema dapat memperjelas misi pameran
yang akan dilaksanakan. Setelah rumusan tujuan dan tema telah
kita tetapkan, langkah berikutnya adalah menyusun kepanitiaan
pameran.
3. Menyusun Kepanitiaan
Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pameran agar
berjalan dengan lancar perlu dibuat kepanitiaan dalam sebuah
organisasi kepanitiaan pameran. Penyusunan struktur organisasi
kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi,
dan kondisi sekolah. Umumnya struktur kepanitiaan sebuah pameran
terdiri dari panitian inti dan dibantu dengan seksi-seksi.
Penyelenggaraan pameran seni rupa sekolah akan berjalan lancar
bila ada pembagian tugas kepanitian yang jelas. Hal ini dilakukan
agar masing-masing orang yang terlibat dalam kepanitiaan pameran
memiliki rasa tanggung jawab dan kebersamaan. Secara singkat,
berikut ini pembagian tugas kepanitiaan dalam pemaran seni rupa.
d. Ketua
Ketua panitia adalah pimpinan penyelenggaraan pameran yang
bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan pameran.
Ketua diharapkan dapat mencari jalan keluar untuk menyelesaikan
berbagai masalah yang timbul sejak perencanaan hingga
pelaksanaan pameran. Seorang ketua seyogianya memiliki sikap
kepemimpinan yang tegas dan jujur yang disertai sifat sabar dan
bijaksana penuh rasa tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban
yang telah menjadi garapannya. Dalam menjalankan tugasnya,
seorang ketua harus mampu berkomunikasi dan bekerja sama
dengan berbagai pihak, yang mendukung kegiatan pameran.
e. Wakil Ketua
Tugas sebagai wakil ketua adalah pendamping ketua, bertanggung
jawab atas kepengurusan berbagai hal dan memperlancar kegiatan
seksi-seksi, juga mengganti (melaksanakan) tugas ketua, apabila
ketua berhalangan. Sebagai seorang wakil ketua, ia harus memiliki
sikap tegas, jujur, sabar, serta memiliki rasa tanggung jawab atas
pekerjaan.
f. Sekretaris
Tugas pokok sekretaris dalam suatu kegiatan pameran atau suatu
organisasi di antaranya menulis seluruh kegiatan panitia selama
penyelenggaraan pameran. Pembuatan surat-surat pemberitahuan
kepada kepala sekolah, orang tua, kepada Dinas Pendidikan
setempat, apabila pergelaran tersebut akan dilangsungkan di
sekolah. Sedangkan apabila pameran tersebut akan diselenggarakan
di luar sekolah, perlu ada surat izin dan dan pemberitahuan kepada
instansi pemerintah yang berwewenang.
Tugas sekretaris lainnya adalah mengarsipkan surat-surat penting
tersebut dan menyusunnya sesuai tanggal, waktu pengeluaran
surat-surat tersebut secara cermat dan teratur. Selain itu, bersama
ketua, membuat laporan kegiatan sebelum, sedang dan sesudah
pergelaran berlangsung.
g. Bendahara
Seorang bendahara bertanggung jawab secara penuh tentang
penggunaan, penyimpanan, dan penerimaan uang dana yang
masuk sebagai biaya penyelenggaraan pameran. Bendahara harus
juga dapat menyusun laporan pertanggungjawaban atas penggunaan
dan pengelolaan keuangan selama pameran berlangsung. Untuk itu
bendahara memang harus betul-betul mereka yang memiliki sikap
yang jujur, teliti, cermat, sabar, tidak boros, dan tidak lepas rasa
tanggung jawab terhadap seluruh tugas yang dilaksanakannya.
Selain susunan panitia inti di atas, seksi-seksi pun dibentuk sebagai
penunjang pelaksanaan pameran, di antaranya:
h. Seksi Kesekretariatan
Seksi ini bertugas membantu sekretaris dalam pembuatan dokumen
tertulis seperti surat-menyurat, penyusunan proposal kegiatan, dan
mencatat segala sesuatu yang terjadi hingga pameran selesai.
i. Seksi Usaha
Seksi ini berkewajiban membantu Ketua dalam pencarian dana atau
sumbsngan dari berbagai pihak, untuk menutupi biaya pameran.
Beberapa usaha untuk memperoleh dana, misalnya dari iuran
peserta pameran, sumbangan dari siswa secara kolektif, sumbangan
dari donatur atau para simpatisan terhadap diselenggarakannya
pameran, baik berupa uang atau barang yang sangat diperlukan
dalam penyelenggraan kegiatan tersebut.
j. Seksi Publikasi dan Dokumentasi
Seksi publikasi bertugas sebagai juru penerang kepada umum
melalui berbagai media, seperti dengan surat-surat pemberitahuan,
spanduk kegiatan, pembuatan poster pameran, katalog, undangan,
dan sebagainya. Apabila dalam masalah pemberitahun tersebut
ternyata memerlukan surat-surat izin dapat berhubungan dengan
sekertaris penyelenggaraan pameran.
Seksi publikasi juga bertugas untuk membuat laporan dokumentasi
pameran, dengan jalan mengumpulkan hasil pemotretan tentang
kegiatan dari awal sampai selesai (berakhir), dokumentasi pameran
ini sangat penting sebagai tolok ukur dan wawasan di masa
mendatang.
k. Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang
Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang pameran bertugas mengatur
tata ruang pameran. Seksi ini selain bertugas untuk menghias ruang
pameran juga bertugas mengatur denah dan penempatan karya
yang dipamerkan. Dalam penataan ruang pameran Seksi Dekorasi
dan Penataan Ruang pameran perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
Pengaturan benda-benda yang dipajang tergantung di dinding
ruangan berupa lukisan, jangan sampai dicampur atau satu tempat
dengan benda-benda seni kerajinan lainnya yang dipajang di atas
meja pameran, bila mungkin disediakan ruangan gelar yang terpisah.
Penataan benda-benda untuk mengarahkan pengunjung agar dapat
berkonsentrasi waktu menonton dan melihat berbagai barang
(karya) yang dipamerkan.
Pemberian hiasan dekorasi ruangan diharapkan tidak berlebihan
sehingga mengganggu penikmatan karya yang dipamerkan.
Pengaturan jalan masuk dalam ruang pameran sesuai dengan
keinginan karya mana yang diharapkan dilihat pertama kali dan
karya mana yang diharapkan dilihat terakhir kali.
Penyertaan musik dan lagu sebagai pengantar dan pengisi suasana
pameran bertujuan untuk membantu pengunjung pameran menikmati
karya yang dipamerkan. Penyertaan musik pengiring yang berlebihan
dapat mengganggu pengunjung pameran sehingga tujuan apresiasi
karya dapat tidak tercapai.
l. Seksi Stand
Seksi stand atau petugas stand adalah penjaga pameran yang
bertugas menjaga kelancaran pameran, mengatur (mengarahkan)
pengunjung mulai dari masuk sampai ke luar dari ruang pameran.
Petugas penjaga stand diharapkan melayani para pengunjung
secara ramah dan sopan membantu memberikan informasi tentang
karya-karya yang dipamerkan.
m. Seksi Pengumpulan dan Seleksi Karya
Karya yang akan dipamerkan dikumpulkan dan dipilih, dikategorikan
sesuai dengan tema pameran yang ditentukan. Seksi pengumpulan
dan seleksi karya bertugas melakukan pencataan dan pendataan
karya (nama seniman, judul, tahun pembuatan, kelas, harga, dll)
serta melakukan pemilihan karya yang akan dipamerkan.
n. Seksi Perlengkapan
Seksi Perlengkapan memiliki tugas untuk mengatur berbagai
perlengkapan (alat dan fasilitas lain) yang digunakan dalam
penyelenggaraan pameran. Seksi ini bekerjasama dengan seksi
dekorasi dan penataan ruang mempersiapkan tempat
penyelenggaraan pameran serta berkordinasi secara khusus
dengan seksi pengumpulan dan seleksi karya dalam pengumpulan
dan pemilihan karya.
o. Seksi Keamanan
Tugas seksi keamanan dinataranya menjaga ketertiban dan
keamanan lokasi pameran khususnya kemanan karya-karya yang
dipamerkan.
p. Seksi Konsumsi
Saat pembukaan pameran umumnya disediakan kudapan atau
hidangan bagi tamu undangan. Seksi Konsumsi bertugas
menyediakan dan mengatur konsumsi ketika pembukaan pameran
tersebut. Seksi konsumsi juga bertanggung jawab menyediakan dan
mengatur konsumsi dalam kegiatan kepanitian pameran.
4. Menentukan Waktu dan Tempat
Penentuan waktu pameran yang diselenggarakan bersamaan
dengan pekan seni di sekolah biasanya dilakukan saat tidak ada
kegiatan pembelajaran di kelas seperti pada akhir semester atau
tahun ajaran menjelang hingga saat pembagian raport. Hal ini
dimaksudkan agar penyelenggaraan pameran tidak mengganggu
kegiatan belajar dan dapat diikuti serta disaksikan oleh segenap
warga sekolah.
Penentuan tempat pameran disesuaikan dengan kondisi sekolah
dan ukuran, jumlah serta karakteristik karya yang akan dipamerkan,
apakah akan dilakukan di kelas, di aula, gedung serba guna, di
halaman sekolah atau tempat lain di luar sekolah.
5. Menyusun Agenda Kegiatan
Penyusuan agenda kegiatan dimaksudkan untuk memberikan
kejelasan waktu pelaksanaan kepada semua fihak yang berkaitan
dengan proses penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan
disusun dalam sebuah tabel dengan mencantumkan komponen
jenis kegiatan dan waktu (biasanya dalam bulan, minggu dan
tanggal).
6. Menyusun Proposal Kegiatan
Penyusunan proposal kegiatan sangat bermanfaat dalam kegiatan
persiapan pameran. Proposal kegiatan dapat digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran. Selain itu, proposal
ini juga dapat digunakan untuk mencari dana dari berbagai pihak
(sponsorship) untuk membantu kelancaran penyelenggaraan
pameran. Secara umum sistematika isi proposal biasanya
mencakup: latar belakang, tema, nama kegiatan, landasan/dasar
penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan panitia, anggaran biaya,
jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship, dan lain-lain.

D. Persiapan Pameran
Setelah menyusun perencanaan kegiatan pameran sejak
menentukan tujuan hingga pembuatan proposal, maka kegiatan
selanjutnya adalah mempersiapkan (pelaksanaan) pameran.
Kegiatan utama dalam persiapan pameran ini menyiapkan dan
memilih karya serta menyiapkan perlengkapan pameran.
1. Menyiapkan dan memilih Karya
Sesuai dengan salah satu persyaratan pameran, keberadaan karya
mutlak diperlukan. Untuk memperoleh karya yang akan dipamerkan,
kalian perlu mempersiapkan karya yang akan dipamerkan. Kalian
dapat membuat karya seni rupa yang secara khusus diperuntukan
bagi pameran yang direncanakan tersebut atau memilih dari karya
tugas yang pernah kalian buat dalam pembelajaran seni rupa pada
semester yang lalu.
Pemilihan karya yang akan dipamerkan dilakukan setelah karya
terkumpul. Proses pemilihan karya dapat dilakukan oleh guru dan
siswa. Teknik pemilihan karya dapat dilakukan berdasarkan kualitas
kaya (yang layak untuk dipamerkan), jenis karya (karya dua dimensi
atau tiga dimensi), ukuran, dan kriteria lain sesuai ketentuan panitia
pameran. Bahkan dalam pameran seni rupa di sekolah, guru bisa
melakukan seleksi karya ini dengan mempertimbangkan proporsi
perwakilan tiap kelas.
Jenis karya yang dipamerkan ini dapat ditentukan satu jenis karya
saja atau campuran dari berbagai jenis. Penentuan jenis karya ini
akan mempengaruhi perlengkapan pameran yang harus di sediakan.
Sebagai contoh jika kebanyakan yang dipamerkan adalah karya
seni rupa dua dimensi maka kemungkinan besar panitia pameran
harus menyediakan tempat untuk menggantung karya-karya
tersebut. Sebaliknya jika karya yang dipamerkan kebanyakan karya
seni rupa tiga dimensi, maka tempat untuk meletakkan karya tersebut
harus mendapat perhatian lebih besar.
2. Menyiapkan Perlengkapan Pameran
Penyelenggaraan pameran memerlukan perlengkapan (sarana dan
prasarana) seperti: ruangan, meja, buku tamu, buku pesan dan
kesan, panil (penyekat ruangan). lampu sorot, sound system, dan
poster,
c. Ruang Pameran
Ruangan yang dapat digunakan dalam kegiatan pameran seni rupa
di sekolah bisa menggunakan aula atau ruang kelas. Penataan
ruang dapat dilakukan dengan menggunakan meja, panel, kursi.
d. Meja
Meja dapat digunakan untuk meja penerima tamu dan dapat pula
digunakan sebagai dasar penyimpanan karya tiga dimensional
seperti patung atau barang kerajinan lainnya.
e. Buku tamu
Bukti tamu (berisi: no, nama, alamat/asal kelas/asal sekolah, dan
tanda tangan) dapat digunakan untuk mengetahui berapa orang
yang mengunjungi pameran.
f. Buku kesan dan pesan
Buku kesan dan pesan (berisi: tanggal, tanggapan pribadi
pengunjung, identitas seperlunya) berguna sebagai masukan
terhadap penyelenggan pameran.
g. Panil
Berfungsi untuk menempelkan karya dua dimensi seperti: lukisan,
gambar, dan sebagainya. Panil juga dapat digunakan sebagai
penyekat ruangan.
h. Poster atau brosur
Media ini digunakan untuk menginformasikan kegiatan pameran
yang akan dilaksanakan. Dengan demikian sebelum pelaksanaan
pameran dilakukan, poster dan brosur sudah digunakan sebagai
media informasi.
i. Katalog
Berisi identitas seniman dan karya serta kuratorial
penyelenggara pameran) berfungsi sebagai penjelasan
mengenai hal ilhwal seniman dan karya seni yang
dipamerkannya.
j. Folder
Berisi judul lukisan dan harga lukisan jika dijual membantu
guide untuk menjelaskan kepada pengunjung pameran.
k. Lampu penerangan
Lampu ini digunakan untuk memperjelas karya yang
dipamerkan. Lampu ini dipasang di setiap papan pamer
(panil) atau di plafon. Pemasangan lampu dan pemilihan
jenis lampu untuk memperjelas karya sehingga lampu dan
penempatannya harus diatur dan dipilih sedemikian rupa
agar tidak menyilaukan.
l. Sound system
Sound system digunakan dalam acara pembukaan, dan untuk
memperdengarkan musik instrumentalia berirama lembut selama
pameran berlangsung yang berfungsi untuk mendukung suasana
pameran sehingga pengunjung merasa lebih nyaman ketika
mengapresiasi karya yang dipamerkan.

E. Pelaksanaan Pameran
Pelaksanaan pameran mencakup kegiatan pelaksanaan kerja
panitia secara bersama-sama, penataan ruang, pelaksanaan
pameran dan penyusunan laporan.
1. Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan
Pelaksanaan pameran merupakan puncak dari implementasi
rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan pameran.
Pelaksanaan kegiatan ini akan berjalan dengan lancar bila semua
pihak khususnya panitia pameran melakukan kerjasama dan
berkomitmen untuk mensukseskan pameran tersebut.
2. Penataan Ruang Pameran
Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia pameran
terlebih dulu membuat rancangan denah ruang pameran. Hal ini
berfungsi untuk mengatur arus pengunjung, komposisi penataan
karya yang serasi, pengaturan jarak dan tinggi rendah pandangan
terhadap karya dua dimensi dan tiga dimensi dsb.
Sehubungan dengan penataan ruang, beberapa hal yang perlu
perhatikan di antaranya:
• karya yang memiliki komposisi warna yang kuat hendak
tidak didekatkan dengan karya dengan komposisi warna
yang lemah,
• karya dengan komposisi warna yang kurang hendak tidak
diletakan pada ruang yang sedikit sinar karena akan semakin
memperlemah warna yang ada,
• pemberian cahaya lampu jangan sampai menyilaukan mata
atau mengganggu pandangan orang yang melihatnya,
• pemasangan karya hendaknya sejajar dengan pandangan
mata, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah,
• pemasangan karya yang lebih tinggi dari tubuh penikmatnya
harus dibuat condong ke bawah sehingga mudah dinikmati,
• letakan beberapa pot bunga dan tanaman untuk
memperindah dan menyegarkan ruangan,
• letakan karya tiga dimensi pada tempat yang bisa dilihat dari
berbagai sudut pandang,
• pengelompokan karya harus memperhatikan ukurannya,
• jika tidak ada AC perlu menempatkan kipas angin untuk
menghilangkan suasana panas,
• sediakan tempat sampah untuk menjaga kebersihan

c. Penataan Alur Masuk Pengunjung


Penataan alur arus pengunjung perlu disesuaikan dengan kondisi
ruang. Dalam pameran sekolah dapat dibagi menjadi dua model
alur:
1. Pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan
di dalam ruang kelas dengan satu pintu.
2. Pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan
di dalam ruang kelas dengan dua pintu.

b. Penataan dan Penempatan Karya
Penataan karya yang dipamerkan dilakukan atas dasar pertimbangan
berdasarkan jenis, ukuran, warna, tinggi-rendah pemasangannya.

c. Penataan Pencahayaan
Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang
pameran adalah aspek pencahayaan. Penataan cahaya ruang
pameran dikelompokan menjadi pencahayaan secara khusus
(pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan
secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan
pengunjung membaca katalog, folder dan sebagainya). Pencahayaan
terhadap karya ini diupayakan tidak menyilaukan pandangan
pengunjung.

d. Pembukaan pameran
Pelaksanaan pameran di sekolah biasanya dimulai dengan kegiatan
pembukaan pameran yang ditandai dengan kata sambutan dari
ketua panitia pelaksana, pembimbing, serta acara sambutan
sekaligus pembukaan pameran oleh Kepala Sekolah atau yang
mewakilinya. Pada waktu pembukaan bisanya setiap pengunjung
dibagi katalog pameran dan dipersilahkan untuk mencicipi jamuan
yang telah disediakan oleh panitia..
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika pengunjung
mengunjungi ruang pameran, di antaranya: 1) pengunjung
diupayakan mengisi buku tamu, 2) bila masih ada, pengunjung yang
hadir diberi katalog, 3) sewaktu-waktu panitia mengamati suasana
ruangan seperti kondisi pencahayaan, dan keutuhan karya yang
dipamerkan; 4) untuk memandu para pengunjung pameran dalam
menikmati materi pameran, maka peran Seksi Stand sebagai
pemandu pameran perlu bekerja secara profesional perlu
memberikan arahan dan penjelasan kepada para pengunjung; 5)
pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan,
hal ini sangat berguna untuk menilai tanggapan pengunjung terhadap
proses pelaksanaan pameran dan karya yang dipamerkan.

e. Laporan Kegiatan Pameran
Laporan kegiatan pameran di sekolah secara tertulis dibuat oleh
panitia pemeran sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan
pameran. Laporan ini kemudian ditujukan kepada Kepala Sekolah
sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap segala kegiatan di
sekolah. Laporan kegiatan juga diberikan kepada sponsor utama
jika pihak sponsor memintanya. Sebagai penyandang dana utama
kegiatan pameran, pihak sponsor biasanya ingin mengetahui
bagaimana dana yang diberikannya digunakan secara baik oleh
panitia.
Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisi hal-hal yang baik saja
tetapi juga kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan.
Laporan berfungsi juga sebagai alat evaluasi kegiatan sehingga
kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat
diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran di masa yang akan
datang.


1 komentar:

  1. Bagaimana cara membuat deskripsi pada karya yang akan di pemerkan?

    BalasHapus